Moi Umba Diolai Nangla Ta Ka'pan Tu Sipa'ta Toraya
Intinya adalah berbicara tentang sifat atau tingkah laku. setiap daerah memiliki tuntutan untuk selalu memengang teguh sifat kedaerahanya.
salah satunya adalah kita orang toraja sangat di sayangkan di era jaman now banyak sekali orang Toraja yang terpengaruh dengan gaya orang lain hinggah mempengaruhi sifat dan kelakuanya.
tak jarang di temui di perantauan banyak orang Toraja yang hilang kendali dalam kehidupanya hingga melupakan "Basseta Toraya". sebagai orang Toraja kadang saya merasa malu ketika melihat orang Toraja di perantauan yang tidak lagi memiliki didikan tentang bagaimana kita menghargai sesama seperti yang di ajarkan Nenek todolota.
saya yakin orang Toraja sebelum berangkat ke perantauan selalu di bekali dengan kata kata
Kinawa kik dio liu tondokna tau,
tek na den katuru turu'
Rajin kik massambayang
tapi apa daya bekal itu hanya sebatas bekal yang mungkin basi di perjalanan. mungkin benar kata orang "lenduna salubarani sengak mo ia to tapi bagiku sebagai orang Toraja sangat prihatin dengan pendapat seperti itu, mungkin saya bisa di nilai kampungan,apalah sejenisnya tapi bagiku aku sangat bangga dengan didikan daerahku, dimana kita di tuntut untuk selalu renda hati,jujur,rajin,baik sama semua orang.
sebagaimana mestinya kita pergi merantau karna tuntutan hidup, bukan untuk menjadi penuntut hidup yang berujung melupakan kehidupan yang sebenarnya, kita berangkat dari kampung halaman dengan penuh bekal baik hendakla bekal itu menjadi pedoman hidup di perantauan jangan hanya karena gaya hidup semuanya terlupakn karena kelak jadi penyesalan.
mungkin ada yang bilang jaman now bos kita harus merubah segalahnya biar keliatan kekinian. bos rubahlah yang buruk jadi baik jangan rubah yang baik jadi buruk hanya demi kekinian tersebut.
Intinya adalah berbicara tentang sifat atau tingkah laku. setiap daerah memiliki tuntutan untuk selalu memengang teguh sifat kedaerahanya.
salah satunya adalah kita orang toraja sangat di sayangkan di era jaman now banyak sekali orang Toraja yang terpengaruh dengan gaya orang lain hinggah mempengaruhi sifat dan kelakuanya.
tak jarang di temui di perantauan banyak orang Toraja yang hilang kendali dalam kehidupanya hingga melupakan "Basseta Toraya". sebagai orang Toraja kadang saya merasa malu ketika melihat orang Toraja di perantauan yang tidak lagi memiliki didikan tentang bagaimana kita menghargai sesama seperti yang di ajarkan Nenek todolota.
saya yakin orang Toraja sebelum berangkat ke perantauan selalu di bekali dengan kata kata
Kinawa kik dio liu tondokna tau,
tek na den katuru turu'
Rajin kik massambayang
tapi apa daya bekal itu hanya sebatas bekal yang mungkin basi di perjalanan. mungkin benar kata orang "lenduna salubarani sengak mo ia to tapi bagiku sebagai orang Toraja sangat prihatin dengan pendapat seperti itu, mungkin saya bisa di nilai kampungan,apalah sejenisnya tapi bagiku aku sangat bangga dengan didikan daerahku, dimana kita di tuntut untuk selalu renda hati,jujur,rajin,baik sama semua orang.
sebagaimana mestinya kita pergi merantau karna tuntutan hidup, bukan untuk menjadi penuntut hidup yang berujung melupakan kehidupan yang sebenarnya, kita berangkat dari kampung halaman dengan penuh bekal baik hendakla bekal itu menjadi pedoman hidup di perantauan jangan hanya karena gaya hidup semuanya terlupakn karena kelak jadi penyesalan.
mungkin ada yang bilang jaman now bos kita harus merubah segalahnya biar keliatan kekinian. bos rubahlah yang buruk jadi baik jangan rubah yang baik jadi buruk hanya demi kekinian tersebut.