-->

Notification

×

Iklan

Halaman

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Antara Mahasiswa 98 dan Generasi Tiktok

Kamis, 15 Oktober 2020 | Oktober 15, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-10-15T01:15:34Z

Mahasiswa 98 hanya butuh tidak lebih dari setahun sejak berhasil membuka gerbang kampus yang dijaga aparat untuk keluar dan turun kejalan lalu menjatuhkan rezim kediktatoran

Sementara generasi tiktok, tak menghasilkan apapun meski sudah berkali-kali dan bertahun-tahun rutin turun kejalan yang ternyata hanya untuk menjadi bemper dan tempat menitip isu bagi elit politik dan penumpang gelap yang ingin berkuasa melalui cara-cara yang kampungan.

Mahasiswa 98 itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah demonstran saat ini tapi kualitas dan kemurnian menentukan gerakan, ibarat sekali pacaran langsung kepelaminan

Sementara generasi tiktok seperti buih di lautan, hanya banyak namun tak berarti apa-apa bahkan hanya merugikan dari kerusakan yang ditinggalkan ibarat  berkali-kali pacaran, tapi hanya menjadi obyek percobaan. Ini yang disebut dengan fakultas bucin jurusan cabe-cabean

Mahasiswa 98 hanya satu suara tak ada yang terpecah, semua tuntutan datang dari rakyat yang merasa kalah karena kekejaman para penguasa

Sementara generasi tiktok hanya untuk hura-hura dimana tuntutan datang dari kontestan yang kalah dan putus asa dalam pemilu yang sah.

Mahasiswa 98 bergerak karena mengalami sendiri penindasan yang dilakukan penguasa baik penindasan dari segi budaya, politik, hukum, pendidikan dan lain sebagainya

Sementara generasi tiktok bergerak hanya berdasarkan hoax yang dibuat oleh seorang wanita yang kecewa karena kelompoknya kalah dari arena pertarungan demokrasi. 

Berperilakulah layaknya kaum intelektual muda progresive, bahwa perjuangan yang murni itu bukan hanya turun ke jalan yang dikabarkan melalui grup WA atau medsos, tapi juga harus memiliki cerita panjang melalui diskusi ilmiah, atau bisa disebut juga dengan istilah "coli intelektual".

Dan yang lebih penting lagi jika ingin mendulang sukses seperti 98, maka turunlah ke berbagai sektor perlawanan seperti buruh, Tani, Pelajar, KMK dll. Beri pendidikan politik bagi mereka karena disana juga akan langsung kau dengar  berjuta keluhan.

Jika tak ada waktu lebih baik diam di rumah agar tak menjadi penular corona. Atau jika tak percaya virus lebih baik hubungi kekasih, numpang di kos teman yang kosong karena ditinggal pulang kampung, lalu berbuatlah semaumu daripada harus turun kejalan dengan topeng membela rakyat karena hanya meninggalkan kerugian dan kerusakan.

Aku tak pernah mengatakan bahwa aksi selama ini dilakukan oleh gerakan mahasiswa, karena mahasiswa tak pernah dicokok hidungnya oleh elit partai.

Selama menjadi kupu-kupu yang mudah menerima informasi hoax, maka selama itu pula gerakanmu hanya dapat diulas untuk berita pagi ini, bukan untuk sejarah dimasa depan.

Selamat pagi, selamat beraktifitas semoga kita semua diberi kesehatan.

Hidup aktivis medsos!


- Satriano Al Vetris -

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

×
Berita Terbaru Update