10 cara mendidik anak yang keras kepala
Untuk memahami berbagai cara mendidik anak yang keras kepala, orangtua dituntut untuk mengetahui apa yang menyebabkan mereka menjadi keras kepala terlebih dahulu.
Keras kepala dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kebiasaan yang anak lihat di lingkungannya. Akan tetapi, orangtua tidak perlu khawatir karena ada banyak cara mendidik Si Kecil yang keras kepala yang dapat dicoba.
1. Jangan lawan argumen mereka
Anak yang keras kepala cenderung senang berargumen. Namun, orangtua disarankan untuk tidak membalasnya karena anak yang keras kepala malah senang dengan kesempatan argumen dan siap membalas setiap perkataan orangtua.
Lebih baik, dengarkan saja apa yang mereka katakan. Kemudian beri tahu mana yang benar dan salah dari argumen yang Si Kecil lontarkan.
Saat Anda menunjukkan sikap ingin mendengar, perlahan-lahan sang anak yang keras kepala itu akan luluh hatinya sehingga mau mendengar apa yang orangtuanya katakan.
2. Jadikan anak sebagai teman
Melarang anak untuk tidak melakukan suatu hal cenderung membuat mereka membangkang. Misalnya, saat mereka keras kepala ingin menonton televisi dan melupakan pekerjaan rumahnya.
Jika hal ini terjadi, cobalah Anda temani ia menonton televisi sejenak. Hal ini akan membuat Si Kecil merasa ditemani dan menganggap orangtuanya sebagai teman. Setelah itu barulah Anda bertanya mengena pekerjaan rumah secara perlahan.
3. Berikan mereka pilihan
Menjadi “diktator” bukanlah hal yang disarankan, terutama saat mendidik anak kesayangan. Saat anak yang keras kepala tidak patuh terhadap perintah Ayah dan Ibunya, cobalah beri mereka pilihan.
Misalnya, saat Anda meminta mereka untuk membersihkan kamar. Berikanlah mereka kebebasan untuk memilih bagian kamar mana yang harus dibersihkan terlebih dahulu.
Dengan begitu, sang anak akan merasa diberikan kepercayaan sehingga mau membersihkan kamarnya secara sukarela.
4. Tetap tenang
Cara mendidik anak yang keras kepala harus dilakukan dengan kepala dingin
Berteriak atau marah terhadap anak yang keras kepala merupakan senjata makan tuan bagi orangtua. Hal ini akan membuat anak-anak cenderung membangkang dan mengacuhkan perintah orangtuanya.
Dalam kondisi ini, orangtua disarankan tetap tenang dan mengambil jalur yang lebih diplomatis. Misalnya, saat Anda meminta anak untuk membersihkan kamarnya, gunakanlah nada yang lembut dan tidak memaksa. Dengan begitu, suasana tenang pun akan terbawa pada anak sehingga ia mau mengerjakan kewajibannya di rumah.
5. Menghargai mereka
Hargai anak layaknya Anda ingin dihormati sebagai orangtua. Terdapat beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk menghargai anak-anaknya, seperti:
Jangan egois, bantulah mereka untuk mengerjakan kewajibannya di rumah
Buatlah peraturan yang dapat dihargai oleh kedua belah pihak
Jangan pernah mengacuhkan perasaan dan opini anak
Percaya terhadap kemampuan anak dalam melakukan sesuatu.
Cara mendidik anak yang keras kepala ini jangan sampai dilupakan. Tanpa rasa menghargai, hubungan baik antara orangtua dan anak tak akan terjalin.
6. Temani mereka
Anak bukanlah pembantu rumah tangga yang bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya tanpa bantuan. Jika memang Anda ingin Si Kecil pintar dalam menyelesaikan kewajibannya, bantulah mereka dan jangan biarkan mereka bekerja sendirian.
Misalnya, saat Anda meminta anak untuk merapikan mainan di kamarnya. Cobalah untuk melakukannya terlebih dahulu, kemudian meminta Si Kecil untuk menjadi asisten Anda. Cara mendidik anak yang keras kepala ini akan terasa menyenangkan bagi kedua belah pihak.
Selain itu, buatlah kompetisi yang menyenangkan saat sedang melakukan kewajiban rumah. Contohnya, Anda dan anak berlomba-lomba untuk membersihkan kamar. Siapa yang paling cepat, dialah juaranya.
7. Bawalah suasana damai di rumah
Cara mendidik anak yang keras kepala selanjutnya adalah membawa suasana damai di rumah. Misalnya, hindari penggunaan kata kasar. Selain itu, tunjukan sikap-sikap damai pada anak, seperti mesra dengan pasangan di rumah.
Dengan begitu, anak akan meniru perbuatan-perbuatan baik ini dan sifat keras kepala mereka dapat dihilangkan.
8. Melihat dari perspektif anak
Untuk mengetahui penyebab anak keras kepala, orangtua dituntut untuk berada di posisi mereka. Dengan begitu, orangtua bisa mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi pada mereka sehingga anak menjadi keras kepala.
Cobalah untuk pahami rasa kekecewaan, kemarahan, dan frustrasi mereka. Setelah itu, berilah mereka dukungan dan kasih sayang, dengan harapan sifat keras kepala akan segera hilang dari dalam diri mereka.
Misalnya, anak bersikeras tidak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya. Bisa jadi ini karena pekerjaan rumahnya itu terlalu berat. Jika begitu, bantulah mereka dan jangan biarkan mereka bekerja sendirian.
9. Cobalah bernegosiasi
Terkadang bernegosiasi dengan anak sangat diperlukan ketika Si Kecil keras kepala. Dengan bernegosiasi, orangtua bisa tahu apa yang diinginkan oleh anaknya.
Misalnya, saat anak tak mau tidur saat sudah larut. Cobalah bernegosiasi terhadap jam tidur yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai keputusannya sehingga rasa percaya akan terjalin.
10. Berikan contoh yang baik
Jangan salah, pasangan yang tidak sering bertengkar di rumah akan membawa dampak baik untuk anak-anaknya. Dengan menjalin hubungan yang baik terhadap pasangan, anak akan cenderung meniru sifat baik itu juga.
Jika memang anak-anak masih keras kepala, bisa jadi Anda dan pasangan sering kali berargumen dan bertengkar di rumah sehingga anak-anak mencontoh dari orangtuanya.
Ciri-ciri anak yang keras kepala
Sebelum menghakimi anak Anda, cari tahu dulu sebenarnya apa saja ciri-ciri atau karakteristik anak yang keras kepala ini:
-Selalu mempertanyakan segala perintah yang diberikan kepadanya
-Selalu ingin didengar dan diperhatikan
-Cenderung independen (merasa tidak butuh bantuan orang lain)
-Sulit untuk diperintahkan di rumah
-Mudah marah
Berlagak selayaknya kepala atau ketua di rumah.
-Jika memang anak-anak Anda memenuhi kriteria di atas, jangan buru-buru dihakimi apalagi dimarahi. Sebab, anak yang keras kepala akan semakin menjadi-jadi jika tidak didekati dengan lemah lembut.
Cobalah ikuti beberapa cara mendidik anak yang keras kepala di atas, agar hati mereka bisa menjadi luluh dan tidak terus membangkang pada orangtuanya.