Tingginya 14 meter, dibuat dengan bahan perunggu oleh I Nyoman Nuarta.
Saat Radar Semarang memantau Jumat (5/3) kemarin, patung yang berdiri di tengah Polder Tawang itu selesai dirakit seutuhnya.
Patung berkelir hijau dengan tangan kanan mengacung ke atas itu dalam tahapan finishing. Bagian kepala masih ditutup kain.
Sejumlah pekerja tampak sibuk melakukan penyempurnaan. Proyek patung senilai Rp 11 miliar ini atas prakarsa PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
“Sudah hampir jadi. Progresnya sampai saat ini sudah mencapai 96 persen,” kata Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro.
Kris, sapaan akrabnya, menjelaskan, setelah patung selesai dibangun nantinya akan kembali ditutup untuk menunggu paket gate stasiun, masjid, dan revitalisasi Polder Tawang selesai.
“Nanti setelah selesai akan ditutup, sambil menunggu paket pembangunan lainnya selesai,” ujarnya.
Kris mengatakan, setelah pembangunan patung rampung, nantinya juga akan dilakukan penataan atau normalisasi Polder Tawang agar kapasitas polder bisa lebih besar.
Polder ini sendiri berfungsi sebagai tampungan air di Kawasan Kota Lama, Stasiun Tawang, dan Semarang Utara agar tidak lagi tergenang.
“Akan dilakukan normalisasi. Pompa juga akan ditingkatkan, sehingga bisa mengantisipasi banjir di Kawasan Kota Lama,” katanya. Kris optimistis jika pembangunan patung dan revitalisasi Polder Tawang akan rampung tepat waktu sesuai kontrak yang sudah ditentukan.
Untuk peresmian, kata dia, menunggu komunikasi lanjutan dengan Pemkot Semarang.
“Kalau kendala tidak ada. Hanya ada hambatan kecil, seperti hujan dan banjir kemarin. Sehingga pengerjaan dihentikan sementara, tapi kami yakin bisa selesai sesuai jadwal,” katanya.
Patung Bung Karno ini menghadap ke selatan.
“Untuk peresmian nanti kami bicarakan lebih lanjut dengan PT KAI,”
kata Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) ini berharap, dengan adanya patung Bung Karno ini bisa menjadi ikon baru di Kota Semarang.
“Selain itu, juga untuk bisa memahami sejarah perjuangan beliau, sebagai bapak bangsa dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia,” jelasnya.
Menurut dia, sebagai ikon baru, dipercantiknya Polder Tawang akan memperindah kawasan Stasiun Tawang yang berdampingan dengan Kawasan Kota Lama, serta menjadi destinasi wisata Kota Semarang.
“Tentunya juga mendukung sektor wisata, sekaligus pengentasan banjir di Semarang. Apalagi patung Bung Karno ini adalah patung Bung Karno tertinggi di dunia,” katanya