Zakiah Aini, pelaku penyerangan Markas Besar Polri disebut oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar teridentifikasi berideologi radikal ISIS. Dalam aksinya, ia meninggalkan sebuah pesan tertulis pada dua lembar kertas.
Ada nama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam surat Zakiah tersebut.
BACA JGUGA : WEBSITE TORAJA DAGANG HADIR MEMUDAHKAN MASYARAKAT DALAM JUAL BELI
Pesan terkait nama Ahok, ditulis khusus oleh Zakiah dan ditujukan untuk kakaknya. Zakiah meminta, sang kakak tidak membanggakan Ahok.
“Tidak membanggakan kafir Ahok,” tulis Zakiah Aini.
Dalam surat, Zakiah juga meminta sang Kakak untuk menjaga adik dan Mamanya. Ia meminta sang Kakak beribadah kepada Allah dan meninggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“Serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati Ustaz atau ulama, tonton kajian dakwah,” ujar Zakiah dalam surat tersebut.
Zakiah juga meminta sang Kakak untuk menggunakan hijab
“Allah yang akan menjamin rezeki Kak, maaf ya Kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian Kakak,” kata Zakiah dalam surat.
Isi dalam surat Zakiah di lembar lainnya, ditujukan kepada Kakak yang disebut Mbak Leli. Zakiah meminta kakaknya yang bernama tersebut untuk menjaga Ibunya. Zakiah juga menyampaikan permohonan maaf.
“Maafin ya Mba, kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga Mama, Ayah, Dede baik-baiknya,” pesan Zakiah.
Pesan dalam surat, Zakiah juga meminta keluarganya untuk tidak mengikuti kegiatan pemilu. Zakiah menuliskan demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik.
“Zakiah menasihatkan kepada Mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu, dan tidak murtad tanpa sadar,” ujar Zakiah dalam surat.
Seperti diberitakan, kemarin petang terduga teroris Zakiah Aini membuat geger Markas Besar (Mabes) Polri. Ia melakukan penyerangan terhadap sejumlah kepolisian yang berjaga di pos jaga dekat Gedung Ruang Utama Mabes Polri.
Berdasarkan keterangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ada 6 tembakan yang dilepaskan Zakiah Aini kepada polisi. Atas dasar penyerangan itu, polisi kemudian melakukan Tindakan dengan tembak di tempat.
Zakiah Aini seketika tewas. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk diautopsi termasuk cek DNA. Setelah selesai, jenazah Zakiah Aini diberikan kepada keluarga dan langsung dimakamkan Kamis dini hari (1/4/2021) di Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Sumber : Kompas.com