Ma'parampo acara Lamaran Adat Toraja |
Ma'parampo adalah salah satu adat lamaran Toraja yang harus di lalui sebelum menuju pemberkatan pernikahan.
Ma'parampo atau dalam bahasa indonesia "Melamar" gadis pujaan hati merupakan adat Toraja yang turun temurun hingga saat ini masih di laksanakan.
Ma'parampo atau melamar dalam adat Toraja di laksanakan dengan mempertemukan keluarga kedua bela pihak dan di laksanakan di malam hari, sekitar pukul 19:00 sampai selesai.
Ma'parampo yakni kunjungan pihak keluarga laki-laki ke rumah atau Tongkonan ( Rumah Adat Toraja) pihak perempuan untuk menyatakan keseriusan dalam membangun rumah tangga, dalam Ma'parampo juga ada aturan adat yang memikat kedua bela pihak yang alurnya seperti perjanjian jika ada yang menyeleweng akan di denda, denda yang sering dalam pembahasan adalah apabila ada yang menyeleweng akan di kenakan denda menyetor kerbau ke pihak yang merasa di rugikan.
Adapun jumlah kerbau tergantung kesepakatan keluarga namun pada umumnya jumlah kerbau tergantung strata sosial atau dalam adat Toraja di sebut Tana'
Ma'parampo atau lamaran adat Toraja ini tidakla memakan biaya yang cukup besar, terkadang yang penulis lihat hanya seekor babi yang di sembelih sebagai jamuan untuk tamu yang hadir.
Ma'parampo atau lamaran adat Toraja ini membahas terkait keseriusan kedua bela pihak dan juga membahas terkait tanggal penetapan pemberkatan dan apa saja yang akan di butuhkan jika hari H tiba.
BACA JUGA : 10 Fakat Unik dan Alam Toraja, Nomor 5 Jarang yang Tahu
Untuk di ketahui pembahasan tentang Ma'parampo atau lamaran adat Toraja di atas merupakan alur cerita yang akan menikah dengan kepercayaan kepada agama Kristen, untuk Agama Islam dan lain lain penulis belum pernah menemukan acara Ma'parampo tersebut.
Meskipun diketahui acara Ma'parampo sejak dari nenek moyang namun sampai saat ini penulis belum bisa memberikan pandangan kelanjutan usai Ma'parampo sebelum agama masuk di Toraja.