Laporan praktikum merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan setelah melakukan praktikum. Biasanya, baik siswa maupun mahasiswa akan merasa malas menulis laporan tersebut. Kurangnya pengetahuan tentang teori praktikum serta tidak cakapnya dalam menulis laporan, membuat tugas tersebut menumpuk sampai habis masa deadline.
Pada postingan kali ini, kami akan menyampaikan sebuat contoh laporan praktikum kimia yang telah dilaksanakan seorang siswa. Laporan praktikum ini berjudul Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa. Selengkapnya, silakan perhatikan laporan praktikum tersebut di bawah ini.
Untuk akses tugas dan laporan praktikum lainnya, silaka kunjungi Blog Kimia
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
oleh: Sinang Mahatma Dhewa
A. Tujuan
Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH melalui asam basa
B. Landasan Teori
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi asam basa). Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.
baca juga: Latihan Soal PHT Kimia Kelas XI SMA
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indicator. Untuk menentukan kemolaran suatu zat dapat dirumuskan sebagai berikut.
VA x MA x nA = VB x MB x nB
Keterangan :
nA = valensi asam
nB = valensi basa
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Buret
2. Erlenmeyer
3. Gelas Ukur
4. Corong
5. Statif
6. Pipet Tetes
Bahan :
1. Larutan HCl dengan konsentrasi yang belum diketahui
2. Larutan Fenolftalein
3. Larutan NaOH 0,1 M
4. Akuades
D. Langkah Kerja
- Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M dan catat pembacaan buret
- Masukkan 5 ml larutan HCl kedalam enrlenmeyer dan tambahkan 5 ml akuades
- Tambahkan 2 tetes larutan fenolftalein
- Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari buret ke dalam labu Erlenmeyer sambil diguncangkan. Penetesan larutan NaOH dihentikan jika larutan dalam Erlenmeyer menjadi merah muda dan warna itu tidak menghilang jika Erlenmeyer diguncangkan
- Catat volume NaOH yang digunakan
- Ulangi percobaan 2-3 kali
E. Hasil Kerja
Diketahui : CH3COOH = 10 ml, PP = 2 Tetes, MNaOH = 0,1 M
PERHITUNGAN :
- V Rata rata NaOH yang digunakan = (11+10+10) : 3 = 10,33 ml
- V CH3COOH yang digunakan = 31 ml
PERCOBAAN 1 :
V CH3COOH X M CH3COOH X n CH3COOH = V NaOH X M NaOH X n NaOH
10 X M CH3COOH X 3 = 11 X 0,1 X 1
M CH3COOH = O,OO36
PERCOBAAN 2 :
V CH3COOH X M CH3COOH X n CH3COOH = V NaOH X M NaOH X n NaOH
10 X M CH3COOH X 3 = 10 X 0,1 X 1
M CH3COOH = O,OO33
PERCOBAAN 3 :
V CH3COOH X M CH3COOH X n CH3COOH = V NaOH X M NaOH X n NaOH
10 X M CH3COOH X 3 = 10 X 0,1 X 1
M CH3COOH = O,OO33
M CH3COOH = (0,0036 + 0,033 + 0,033) : 3 = 0,034
F. Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, terlihat bahwa pH larutan mengalami kenaikan sedikit demi sedikit sampai pada penambahan 20 mL NaOH. Setelah penambahan 24 mL NaOH terjadi perubahan pH yang cukup drastis dan diikuti perubahan warna larutan. Larutan yang tadinya bening berubah menjadi warna ungu.
Dalam percobaan ini, terjadi kesalahan titrasi, yaitu adanya perbedaan antara titik ekuivalen dengan titik akhir titrasi. Titrasi berakhir lebih cepat, yaitu saat penambahan 24 mL NaOH, yang seharusnya sama dengan titik ekuivalen, yang dicapai saat penambahan 25 mL NaOH. Setelah titik ekuivalen terlewati, perubahan pH berjalan secara perlahan kembali.
G. Penutup
Titrasi adalah prosedur untuk menentukan kadar (konsentrasi) suatu larutan berdasarkan reaksi asam basa dengan larutan yang sudah diketahui kadarnya. Kesalahan titrasi yang hanya sebesar 1 mL tidak terlalu berpengaruh pada perhitungan kadar larutan. Kadar HCl yang kami dapat dari percobaan ini adalah 0,104 M, hanya berbeda sedikit dengan kadar sebenarnya 0,1 M.
Demikian Contoh Laporan Praktikum Kimia: Titrasi Asam Basa Kelas XI SMA/MA. Semoga bentuk laporan ini bisa membantu kawan-kawan semua dalam pembelajaran kimia.