Tidak ada jalan yang mudah untuk memperjuangkan pernikahan. Karena pilihan sekali seumur hidup, harus kamu pikirkan dengan matang.
Hubungan yang berjalan bertahun-tahun, tidak menjamin laki-laki akan menunjukan keseriusan. Kadang, bukan dari laki-lakinya yang tidak ingin menikah. Dia ingin menikah, namun bagi dia, kamu sebagai perempuan, belum sampai di tahap mental yang siap untuk menikah.
Seperti yang aku bilang di posting-an kemarin, sekadar mendapatkan status menikah itu mudah, namun yang jadi ujian adalah drama setelah menikah itu sendiri. Sebagai perempuan, sanggupkah kamu menghadapi semua drama itu tanpa banyak mengeluh?
Banyak laki-laki yang juga ingin segera menikah dengan pacarnya. Namun, sikap perempuanlah yang kadang membuat laki-laki tidak ingin menikahi perempuan itu. Karena apa? Sebagai perempuan, kamu belum menunjukan kedewasaanmu sebagai istri di masa depan.
Berhentilah untuk mempermasalahkan hal kecil, karena laki-laki akan berpikir, “Masalah kecil aja lo gede-gedein, ntar kalau nikah gimana? Semua masalah lo bikin ribet!”
Berhentilah untuk dikit-dikit minta putus sama laki-laki, karena sikap ini akan membuat laki-laki muak. Jika dalam hubungan ada masalah, maka selesaikanlah masalahnya, bukan justru menyelesaikan hubungannya.
Berhentilah bersikap kekanak-kanakan, selalu menuntut kabar darinya ketika dia sedang sibuk bekerja. Mengertilah, harga diri laki-laki itu bekerja. Kalau dia sibuk dengan pekerjaannya, maka dia sedang mempertahankan harga dirinya sebagai pria.
Maka, jangan ribet kalau laki lo lagi kerja, dia lagi memperjuangkan hidupnya dia, dan memapankan karirnya dia. Harusnya lo bangga kalau laki lo mau kerja keras. Itu menunjukan pribadi bahwa dia juga akan kerja keras buat lo dan keluarga kalian kelak.
